Menjual rumah dengan cepat bukanlah hal mudah. Tapi bukan berarti
mustahil. Anda bisa cepat mendapatkan pembeli yang cocok jika tahu
kiat-kiat untuk melakukannya. Yang paling mendasar adalah memasang harga
yang tepat dan membuat kesan pertama yang mengena.
Nah, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda coba agar rumah yang Anda jual bisa segera mendapatkan pembelinya.
Memasang Harga yang Pas Sejak Awal
Banyak orang memasang harga tinggi saat pertama penjualan rumahnya. Harapannya, mereka akan bisa menjual rumahnya dengan harga tinggi, kalau bisa di atas rata-rata. Tapi cara ini biasanya malah jadi bumerang.
Jika harganya terlalu tinggi, orang akan sungkan untuk melihat-lihat rumah Anda. Mereka akan mengira Anda tak benar-benar ingin menjualnya atau susah bernegosiasi.
Akibatnya, rumah tak akan terjual dan akhirnya Anda pun terpaksa menurunkan harganya. Bahkan, karena listing rumah sudah terlalu lama di pasang, biasanya Anda harus menurunkan harga itu sampai lebih rendah dari harga standar.
Upgrade Interior dan Eksterior Rumah
Pembeli pastinya akan tertarik dengan barang yang bagus. Begitu pula dengan rumah Anda. Agar dapat menarik pembelian, ada baiknya upgrade dulu kondisinya luar–dalam. Yang paling gampang, cat ulang dan tata lagi lansekapnya. Bagian lansekap ini penting, karena pembeli biasanya datang dari depan rumah. Pengalaman berjalan menuju pintu depan akan menentukan kesan pertama mereka.
Kosongkan Rumah
Semakin sedikit barang yang ada di dalam rumah, akan membuat rumah semakin terlihat luas dan lega. Oleh karenanya, keluarkan furnitur dan barang-barang yang berlebih dan membuat rumah tampak sesak.
Penting juga “mengosongkan” rumah dari barang-barang yang terlalu personal, misalnya foto keluarga, pajangan-pajangan religius, poster-poster politik, dan binatang peliharaan beserta barang-barang mereka (tempat makan, kandang, dll.).
Dengan menyingkirkan barang-barang pribadi Anda, akan lebih mudah bagi calon pembeli untuk membayangkan bagaimana mereka akan menata “calon rumah baru” mereka itu nantinya.
Perlihatkan Bagaimana Seharusnya Ruangan Tertentu Digunakan
Di dalam rumah Anda mungkin ada ruangan-ruangan “aneh” yang secara arsitektural tidak jelas fungsinya. Kalau memang ada, tatalah ruangan itu sehingga terlihat fungsional. Misalnya, jika ada ruang sisa di dekat dapur, Anda bisa mengubahnya menjadi pantry.
Bikin Calon Pembeli Merasa Nyaman
Semakin Anda fleksibel untuk menerima kunjungan, akan semakin banyak calon pembeli yang datang untuk melihat-lihat rumah Anda. Karena itu, terbukalah untuk menerima kedatangan mereka kapan saja, baik pagi, siang, atau petang.
Jika Anda menjualnya melalui perantara, ada baiknya Anda pergi sejenak ketika calon pembeli datang untuk melihat-lihat bersama perantara Anda. Dengan begini, mereka akan merasa lebih leluasa, tidak canggung, dan seolah sudah seperti di rumah sendiri.
Manfaatkan Internet dan Media Sosial
Hari ini, hampir semua orang terhubung dengan internet dan media sosial. Jadi, tak ada salahnya Anda memasang “iklan” di berbagai sarana komunikasi ini. Pastikan pula foto yang terpajang di sana bagus-bagus dan cukup banyak.
Ceritakan Soal Lingkungan
Berbagilah cerita tentang hidup sehari-hari di lingkungan Anda. Terutama tentang fasilitas-fasilitas umum yang letaknya dekat dengan rumah, seperti taman dan tempat rekreasi, rumah makan dan tempat belanja, tempat ibadah, bisa juga sekolah.
Nah, berikut ini beberapa tips yang bisa Anda coba agar rumah yang Anda jual bisa segera mendapatkan pembelinya.
Memasang Harga yang Pas Sejak Awal
Banyak orang memasang harga tinggi saat pertama penjualan rumahnya. Harapannya, mereka akan bisa menjual rumahnya dengan harga tinggi, kalau bisa di atas rata-rata. Tapi cara ini biasanya malah jadi bumerang.
Jika harganya terlalu tinggi, orang akan sungkan untuk melihat-lihat rumah Anda. Mereka akan mengira Anda tak benar-benar ingin menjualnya atau susah bernegosiasi.
Akibatnya, rumah tak akan terjual dan akhirnya Anda pun terpaksa menurunkan harganya. Bahkan, karena listing rumah sudah terlalu lama di pasang, biasanya Anda harus menurunkan harga itu sampai lebih rendah dari harga standar.
Upgrade Interior dan Eksterior Rumah
Pembeli pastinya akan tertarik dengan barang yang bagus. Begitu pula dengan rumah Anda. Agar dapat menarik pembelian, ada baiknya upgrade dulu kondisinya luar–dalam. Yang paling gampang, cat ulang dan tata lagi lansekapnya. Bagian lansekap ini penting, karena pembeli biasanya datang dari depan rumah. Pengalaman berjalan menuju pintu depan akan menentukan kesan pertama mereka.
Kosongkan Rumah
Semakin sedikit barang yang ada di dalam rumah, akan membuat rumah semakin terlihat luas dan lega. Oleh karenanya, keluarkan furnitur dan barang-barang yang berlebih dan membuat rumah tampak sesak.
Penting juga “mengosongkan” rumah dari barang-barang yang terlalu personal, misalnya foto keluarga, pajangan-pajangan religius, poster-poster politik, dan binatang peliharaan beserta barang-barang mereka (tempat makan, kandang, dll.).
Dengan menyingkirkan barang-barang pribadi Anda, akan lebih mudah bagi calon pembeli untuk membayangkan bagaimana mereka akan menata “calon rumah baru” mereka itu nantinya.
Perlihatkan Bagaimana Seharusnya Ruangan Tertentu Digunakan
Di dalam rumah Anda mungkin ada ruangan-ruangan “aneh” yang secara arsitektural tidak jelas fungsinya. Kalau memang ada, tatalah ruangan itu sehingga terlihat fungsional. Misalnya, jika ada ruang sisa di dekat dapur, Anda bisa mengubahnya menjadi pantry.
Bikin Calon Pembeli Merasa Nyaman
Semakin Anda fleksibel untuk menerima kunjungan, akan semakin banyak calon pembeli yang datang untuk melihat-lihat rumah Anda. Karena itu, terbukalah untuk menerima kedatangan mereka kapan saja, baik pagi, siang, atau petang.
Jika Anda menjualnya melalui perantara, ada baiknya Anda pergi sejenak ketika calon pembeli datang untuk melihat-lihat bersama perantara Anda. Dengan begini, mereka akan merasa lebih leluasa, tidak canggung, dan seolah sudah seperti di rumah sendiri.
Manfaatkan Internet dan Media Sosial
Hari ini, hampir semua orang terhubung dengan internet dan media sosial. Jadi, tak ada salahnya Anda memasang “iklan” di berbagai sarana komunikasi ini. Pastikan pula foto yang terpajang di sana bagus-bagus dan cukup banyak.
Ceritakan Soal Lingkungan
Berbagilah cerita tentang hidup sehari-hari di lingkungan Anda. Terutama tentang fasilitas-fasilitas umum yang letaknya dekat dengan rumah, seperti taman dan tempat rekreasi, rumah makan dan tempat belanja, tempat ibadah, bisa juga sekolah.